WowKerenViral ~ Peristiwa berdarah terjadi Thailand tepatnya di Mal Terminal 21 di Kota Korat, Thailand. Seorang tentara Thailand Jakrapanth Thomma berpangkat Sersan Mayor menembaki para pengunjung mal. Kejadian ini mengakibatkan 26 pengunjung mal tewas dan puluhan lainnya menderita luka.
Dilansir dari AFP, peristiwa ini mulai terjadi pada hari Sabtu (9/1) sore di rumah seorang perwira senior ketika Jakrapanth menembak tiga orang, termasuk komandannya. Ia menembaki korban dengan senjata curian yang dicuri dari gudang militer.
Setelah itu Jakrapanth Thomma mendatangi salah satu mal di pusat kota dan menembaki para penungjung Mal. Sadisnya lagi ia memposting aksinya di social media facebook, ia merekam insiden itu secara live sehingga bisa ditonton oleh semua orang.
Seorang saksi bernama Peerapong Chatadee menceritakan adegan berdarah tersebut, ia sempat membantu menyelamatkan para korban.
“Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini. Aku merasa sangat sedih. Dia seorang prajurit, dia seharusnya tidak menembaki orang yang tidak bersenjata,” ungkapnya.
Pelaku bersembunyi didalam Mal setelah melakukan aksinya, militer mengepung Mal tersebut. Setalah 17 jam dikepung akhirnya pelaku berhasil dilumpuhkan dan langsung di tembak mati.
“Dia ditembak mati tiga puluh menit yang lalu (200 GMT),” kata kepala Divisi Penindasan Kejahatan Jirabhob Bhuridej kepada AFP.
Wakil Perdana Menteri Anutin Charnvirakul mengatakan, salah seorang polisi yang ikut dalam melumpuhkan pelaku tewas tertembak.
Dilansir dari AFP, peristiwa ini mulai terjadi pada hari Sabtu (9/1) sore di rumah seorang perwira senior ketika Jakrapanth menembak tiga orang, termasuk komandannya. Ia menembaki korban dengan senjata curian yang dicuri dari gudang militer.
Setelah itu Jakrapanth Thomma mendatangi salah satu mal di pusat kota dan menembaki para penungjung Mal. Sadisnya lagi ia memposting aksinya di social media facebook, ia merekam insiden itu secara live sehingga bisa ditonton oleh semua orang.
Seorang saksi bernama Peerapong Chatadee menceritakan adegan berdarah tersebut, ia sempat membantu menyelamatkan para korban.
“Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini. Aku merasa sangat sedih. Dia seorang prajurit, dia seharusnya tidak menembaki orang yang tidak bersenjata,” ungkapnya.
Pelaku bersembunyi didalam Mal setelah melakukan aksinya, militer mengepung Mal tersebut. Setalah 17 jam dikepung akhirnya pelaku berhasil dilumpuhkan dan langsung di tembak mati.
“Dia ditembak mati tiga puluh menit yang lalu (200 GMT),” kata kepala Divisi Penindasan Kejahatan Jirabhob Bhuridej kepada AFP.
Wakil Perdana Menteri Anutin Charnvirakul mengatakan, salah seorang polisi yang ikut dalam melumpuhkan pelaku tewas tertembak.
