WowKerenViral ~ Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI ke-6 mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk penanganan penyebaran virus Corona di Indonesia. Menurut SBY seorang pemimpin sering lupa dengan keselamatan dan keamanan dirinya sendiri.
SBY menyampaikan dalam tulisannya berjudul 'Indonesia Harus Bersatu, dan Fokus Pada Penghentian Penyebaran Virus Korona' di laman Facebook miliknya, Rabu (8/4/2020). SBY mengawali tulisannya dengan bercerita pengalamannya menghadapi krisis saat mimpin negara Indonesia selama 1 dekade. Berikut tulisan SBY dilansir dari detik.
"Dalam perjalanan hidup saya, khususnya ketika selama sepuluh tahun memimpin Indonesia, beberapa kali saya memimpin negara dan pemerintah dalam mengatasi krisis. Sebagai contoh, sewaktu bersama Wapres Jusuf Kalla mengatasi bencana alam terbesar awal abad 21, yaitu tsunami Aceh dan Nias; sewaktu mengatasi krisis meroketnya harga minyak dunia di tahun 2005, 2008 dan 2013; dan sewaktu mengatasi krisis ekonomi global tahun 2008-2009 bersama Pak Jusuf Kalla, Pak Boediono, Ibu Sri Mulyani dan para pejabat negara baik pusat maupun daerah yang lain," kata SBY.
"Dalam masa krisis dan "darurat" tersebut, saya harus memimpin secara langsung. Bertanggung jawab secara penuh. I must be at the driving seat. Ibarat sedang menjalankan kendaraan, saya sendiri yang harus mengemudikannya, sementara rakyat Indonesia sebagai penumpangnya," ujar SBY.
"Tentu saja perjalanan kendaraan itu dalam cuaca yang buruk, menembus hujan lebat dan badai, sementara jalannya berliku dan kiri kanannya pun tebing dan bukit. Secara manusiawi dalam keadaan seperti ini semua merasa tegang, "stress" bahkan takut," sambungnya.
"Nah, dalam suasana krisis tersebut, seorang pemimpin sering lupa atas keamanan dan keselamatan dirinya. Bisa lupa makan dan minum, kurang tidur dan bahkan tidak mengenal waktu untuk beristirahat. Karena .... dalam hati dan pikirannya, tugaslah yang harus diutamakan," ucap SBY.
"Saya yakin, saat ini, para pemimpin di seluruh dunia juga berada dalam situasi yang saya gambarkan tadi. Termasuk pemimpin Inggris, dan tentunya pemimpin kita sendiri, Presiden Jokowi. Sehingga, doa saya ini ~ doa keselamatan dan kesehatan ~ juga berlaku bagi para pemimpin yang lain. Termasuk semua pihak yang tengah berada di "garis depan" dalam mengatasi serangan virus korona ini," imbuhnya.
SBY menyampaikan dalam tulisannya berjudul 'Indonesia Harus Bersatu, dan Fokus Pada Penghentian Penyebaran Virus Korona' di laman Facebook miliknya, Rabu (8/4/2020). SBY mengawali tulisannya dengan bercerita pengalamannya menghadapi krisis saat mimpin negara Indonesia selama 1 dekade. Berikut tulisan SBY dilansir dari detik.
"Dalam perjalanan hidup saya, khususnya ketika selama sepuluh tahun memimpin Indonesia, beberapa kali saya memimpin negara dan pemerintah dalam mengatasi krisis. Sebagai contoh, sewaktu bersama Wapres Jusuf Kalla mengatasi bencana alam terbesar awal abad 21, yaitu tsunami Aceh dan Nias; sewaktu mengatasi krisis meroketnya harga minyak dunia di tahun 2005, 2008 dan 2013; dan sewaktu mengatasi krisis ekonomi global tahun 2008-2009 bersama Pak Jusuf Kalla, Pak Boediono, Ibu Sri Mulyani dan para pejabat negara baik pusat maupun daerah yang lain," kata SBY.
"Dalam masa krisis dan "darurat" tersebut, saya harus memimpin secara langsung. Bertanggung jawab secara penuh. I must be at the driving seat. Ibarat sedang menjalankan kendaraan, saya sendiri yang harus mengemudikannya, sementara rakyat Indonesia sebagai penumpangnya," ujar SBY.
"Tentu saja perjalanan kendaraan itu dalam cuaca yang buruk, menembus hujan lebat dan badai, sementara jalannya berliku dan kiri kanannya pun tebing dan bukit. Secara manusiawi dalam keadaan seperti ini semua merasa tegang, "stress" bahkan takut," sambungnya.
"Nah, dalam suasana krisis tersebut, seorang pemimpin sering lupa atas keamanan dan keselamatan dirinya. Bisa lupa makan dan minum, kurang tidur dan bahkan tidak mengenal waktu untuk beristirahat. Karena .... dalam hati dan pikirannya, tugaslah yang harus diutamakan," ucap SBY.
"Saya yakin, saat ini, para pemimpin di seluruh dunia juga berada dalam situasi yang saya gambarkan tadi. Termasuk pemimpin Inggris, dan tentunya pemimpin kita sendiri, Presiden Jokowi. Sehingga, doa saya ini ~ doa keselamatan dan kesehatan ~ juga berlaku bagi para pemimpin yang lain. Termasuk semua pihak yang tengah berada di "garis depan" dalam mengatasi serangan virus korona ini," imbuhnya.